Curug Sigay memiliki ketinggian sekitar15
meter dan mengalir di sela-sela bebatuan Sungai Cibeureum yang menjadi batas
administratif antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Bebatuan tersebut berasal lava Gunung
Pra-Sunda (letusan Gunung Jayagiri, kakeknya Gunung Tangkuban Perahu) yang telah mendingin.
Nama Sigay dalam bahasa Sunda berarti bambu panjang yang di antara bilah-bilahnya dibuat ceruk (titian untuk memanjat), sehingga bambu itu bisa menjadi tangga. Biasanya bambu ini sebagai alat bantu untuk menyadap kawung atau enau.
Saat ini kondisi Curug Sigay kurang terawat, sepanjang jalur sungai Cibeureum dipenuhi sampah. Belum lagi warna air yang coklat cenderung keruh membuat pemandangan sedikit terganggu. Selain itu, sempadan sungai yang standarnya berjarak 6 meter dari tempat jatuhnya air terjun itu juga tidak diindahkan penduduk sekitar. Permukiman warga menjadi penghalang menikmati nuansa alam curug.
Nama Sigay dalam bahasa Sunda berarti bambu panjang yang di antara bilah-bilahnya dibuat ceruk (titian untuk memanjat), sehingga bambu itu bisa menjadi tangga. Biasanya bambu ini sebagai alat bantu untuk menyadap kawung atau enau.
Saat ini kondisi Curug Sigay kurang terawat, sepanjang jalur sungai Cibeureum dipenuhi sampah. Belum lagi warna air yang coklat cenderung keruh membuat pemandangan sedikit terganggu. Selain itu, sempadan sungai yang standarnya berjarak 6 meter dari tempat jatuhnya air terjun itu juga tidak diindahkan penduduk sekitar. Permukiman warga menjadi penghalang menikmati nuansa alam curug.
Lokasi
Terletak di belakang kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di jalan Gegerarum, Gegerkalong Girang, tepatnya di Desa Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.
Aksesbilitas
Ada dua alternatif jalan menuju tempat ini. Pertama, dengan membelah kompleks Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kemudian menyusuri permukiman padat penduduk di belakang kampus menuju Sungai Cibeureum.
Alternatif kedua melalui Jalan Gegerkalong Girang. Selepas Masjid Daarut Tauhid, ambil jalan ke kanan lewat Jalan Geger Arum, kemudian menyusuri jalan tersebut hingga ke permukiman penduduk akan berujung ke lokasi air terjun.
Untuk lebih mudahnya dapat juga masuk lewat komplek perumahan Pondok Hijau Indah yang berjarak tempuh tidak kurang 30 menit melewati jalan setapak, ladang pertanian dan pohon pinus. Setelah melewati jalan setapak, lalu menurun ke bawah menuju lembah hingga tiba di Curug Sigay.
Kondisi jalan menuju curug ini cukup licin karena masih berupa tanah, terlebih lagi jika musim hujan tiba.
Terletak di belakang kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di jalan Gegerarum, Gegerkalong Girang, tepatnya di Desa Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.
Aksesbilitas
Ada dua alternatif jalan menuju tempat ini. Pertama, dengan membelah kompleks Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kemudian menyusuri permukiman padat penduduk di belakang kampus menuju Sungai Cibeureum.
Alternatif kedua melalui Jalan Gegerkalong Girang. Selepas Masjid Daarut Tauhid, ambil jalan ke kanan lewat Jalan Geger Arum, kemudian menyusuri jalan tersebut hingga ke permukiman penduduk akan berujung ke lokasi air terjun.
Untuk lebih mudahnya dapat juga masuk lewat komplek perumahan Pondok Hijau Indah yang berjarak tempuh tidak kurang 30 menit melewati jalan setapak, ladang pertanian dan pohon pinus. Setelah melewati jalan setapak, lalu menurun ke bawah menuju lembah hingga tiba di Curug Sigay.
Kondisi jalan menuju curug ini cukup licin karena masih berupa tanah, terlebih lagi jika musim hujan tiba.
0 komentar:
Posting Komentar