Pages

Ads 468x60px

Labels

Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon

Sunan Gunung Jati alias Syeh Syarif Hidayatullah adalah salah satu ulama besar penyebar agama Islam di tanah Jawa pada Abad XIV yang dikenal dengan sebutan Wali Sanga, kumpulan para awliyah yang berjumlah sembilan orang dengan pusat perkumpulannya berada di dua tempat, yaitu Cirebon, Jawa Barat dan Demak, Jawa Tengah.

Semasa pemerintahannya selain mendirikan kerajaan Islam Cirebon dan Banten, Sunan Gunung Jati juga berhasil menaklukkan kerajaan jajahan Pajajaran, seperti kerajaan Galuh, Talaga, Maja termasuk kerajaan kakeknya sendiri yaitu Pakuan Pajajaran di tanah Pasundan yang sirna tanpa bekas dengan tujuan meng-Islamkan penduduknya dengan sukarela mengikuti ajaran Rasulullah Muhammad beserta sahabatnya.

Ketika wafat, oleh keturunannya dan para pengikutnya, Sunan Gunung Jati dimakamkan di atas bukit Gunung Sembung yang berjarak 7 Km, arah Utara Kotamadya Cirebon yang sampai saat ini makamnya banyak dikunjungi orang yang berziarah terutama pada malam Selasa Kliwon dan Jum'at Kliwon. Para peziarah itu sendiri bukan saja datang dari sekitar wilayah Cirebon, tetapi juga ada yang berasal dari Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta atau kota lain di Sumatera, Bali, Madura dan Kalimantan.

Kompleks makam Sunan Gunung Jati sendiri dikenal dengan nama Astana yang disekelilingnya dipenuhi oleh kuburan para kerabat keraton dari tiga kasunanan, yaitu Kesultanan Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan, ditambah dengan keluarga besar Pengguron yang  ada di Cirebon. 

Pusara Sunan Gunung Jati berada di puncak Bukit Sembung di dalam sebuah ruang beratap limas dengan memolo kecil yang dikelilingi oleh batu mutu manikam bernilai tinggi, seperti zamrud, batu giok, intan, blue safir dan batu mulia lainnya juga diperkirakan salah satunya adalah batu merah delima yang sangat langka.

Adapun di dalam ruang pasarean (makam) terdapat beberapa makam lain yang terdiri dari Pangeran Cakrabuana, Nyai Pakungwati, Ki Gede Mayung dan Putri Ong Tien yang merupakan salah satu istri Sunan Gunung Jati yang berasal dari negeri Cina. Cuma kuburan Putri Ong Tien dibagi menjadi dua, setengah di dalam ruang, setengah lagi di luar ruang atau tembok penyekat. Hal itu terjadi karena Putri Ong Tien ketika disuruh masuk Islam dan terus mengikuti agama para leluhurnya di negeri Cina. Sehingga oleh Sunan Gunung Jati kuburannya juga dibagi dua.

Itu semua merupakan suatu contoh kepada para pengikut dan keturunannya bahwa jika mengambil suatu keputusan janganlah ragu atau bercabang, apalagi meragukan ajaran Islam yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad yang didapatkan langsung dari Allah.

Para pengunjung atau peziarah masih bisa merasakan kesejukan yang berbau mistis dan wanginya asap pedupaan yang tidak pernah padam. Di ruang ayunan juga terdapat beberapa guci antik, wadasan dan piring gambar berasal dari Cina yang telah berusia ratusan tahun. Di kompleks ini pula terdapat bale atau tempat sidang para raja dari Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran.

Benda-benda tersebut dapat dilihat, diraba secara langsung oleh pengunjung dan membuat kagum bagi siapapun yang melihatnya.

 Informasi ini dipersembahkan oleh "Happy Car Rental"
( Sewa Mobil Murah Di Cirebon - Rental Mobil Murah Di Cirebon )
PT. Budhi Surya Sejahtera - Pondok Avicenna, Jl. Taman Pemuda No. 2 Cirebon
Telp. 08156407913 / 081298476511

0 komentar:

Posting Komentar